Merpati sebatulnya burung yang punya daya tahan tinggi
terhadap penyakit. Bahkan merpati mempunyai sistem anti-bodi yang
membuatnya tidak tertular oleh virus H5N1 (flu burung). Kalau kita
perhatikan burung merpati liar, hampir tidak pernah dijumpai merpati
yang patekan, ND ataupun goham. Jarang sekali saya liat di taman-taman
ada merpati yang sakit.
Bagi pemain merpati yang sudah lama, tentu ingat bahwa
sebelum tahun 1980-an jarang sekali ada merpati yang sakit. Pada hal
pada saat itu perawatan sangat sederhana. Obat-obatan kimia, hampir
tidak dikenal atau tidak digunakan. Kandang merpati dapat dikatakan
tidak pernah dibersihkan dan semua burung tetap sehat.
Tapi kalau kita lihat akhir-akhir ini, merpati justru terlihat sangat
rentan terhadap berbagai macam penyakit mulai dari patek, cacingan,
kutu, hingga penyakit yang lebih berat seperti goham, ND, paratyphoid,
dll.
Kenapa hal ini terjadi...Apakah karena kebersihan udara, lalu lintas
burung yang semakin tinggi, makanan yang tercemar zat kimia, lingkungan
yang semakin kotor, atau ada sebab lain????
Kalau saya perhatikan, apabila ada burung seorang rekan yang sakit,
maka fokus perhatiannya hanya pada obat untuk menyembuhkan penyakit
tersebut. Sebetulnya yang lebih penting adalah mencari sebab kenapa
burung kita sakit.
Sebagian besar penyebab burung kita sakit adalah kandang yang tidak
sehat. Ciri-ciri kandang yang tidak sehat antara lain: burung terlalu
padat, lembab, kurang ventilasi, dan tidak kena sinar mata hari.
Penyakit patek sebetulnya tidak perlu diobati pun akan sembuh sendiri
sepanjang kandangnya sehat dan kering. Cukup dijaga agar jangan
infeksi.
Agar sehat, burung harus kena sinar mata hari minimal 30 menit setiap
hari. 25 % areal kandang sebaiknya juga kena sinar mata hari dan
memiliki ventilasi yang cukup untuk sirkulasi udara.
Kandang yang lembab, selain karena kurang sinar mata hari dan kurang
ventilasi bisa juga karena bocor saat hujan. Mencuci kandang dengan air
(ngepel), sebaiknya jangan dilakukan sore hari saat sudah tidak ada
mata hari karena akan menyebabkan udara dalam kandang menjadi lembab di
malam hari. Mengepel kandang lebih baik dilakukan pada pagi atau siang
hari sehingga mudah kering.
Kebersihan kandang tidak identik dengan kesehatan kandang. Bersih belum
tentu sehat, tetapi kotor juga belum tentu tidak sehat. Dalam sistem
kandang ada yang dikenal dengan istilah "deep flooring" atau "deep
litter". Bagi kawan2 yang pernah berkunjung ke kandang Bang Je,
peguponnya sangat kotor dan konon seumur-umur sarangnya nggak pernah
diganti. Ini yang disebut dengan "deep litter". Sistem deep litter
boleh dipakai dengan catatan tetap kering dan burungnya sehat. Di
kotoran burung sebenarnya ada yang disebut dengan "good bacteria" atau
bakteri yang baik. Ciri-ciri "good bacteria" adalah tidak berbau. Kalau
kotoran burung bau menyengat, itu tanda-tanda burung tidak sehat dan
umumnya terkena coccidiosis atau penyakit pencernakan lainnya. Sarang
boleh saja tidak diganti, tetapi sebaiknya saat ada panas dijemur agar
tetap kering dan membunuh kuman, kutu atau cacing.
Penyebab lain burung sakit adalah karena stress dan kurang istirahat
secara baik. Stress bisa disebabkan oleh berbagai macam seperti latihan
yang berlebihan, gangguan predator di kandang, kandang terlalu padat
atau kandang yang tidak sehat. Kita sering menyepelekan masalah kutu.
Padahal burung yang kutuan banyak kerugian seperti anemia, bulu rusak
dan stress karena pada malam hari tidak dapat istirahat diganggu oleh
gigitan kutu.
Burung liar tetap sehat karena makanannya balance atau seimbang. Burung
yang dikurung beresiko makanan tidak seimbang (karbohidrat, protein,
fat, mineral, micro-mineral, vitamin). Oleh karena itu perlu
diperhatikan makanan yang seimbang sesuai kebutuhan (saat main, angrem,
mabung, meloloh atau istirahat).
Burung sakit bisa juga karena tertular burung lain. Oleh karena itu
perlu hati-hati memasukan burung asing. Bukan hanya burung pasar saja,
tetapi juga burung dari peternak lain. Karakteristik bakteri yang ada
pada 1 kandang dengan kandang lain bisa berbeda. Burung kita sudah
terbiasa hidup dengan bakteri yang ada dikandangnya. Begitu masuk
bakteri dengan strain yang berbeda yang dibawa oleh burung baru, maka
sistem antibodi-nya tidak mengenali strain bakteri tersebut.
Selain masalah-masalah di atas, manajemen kesehatan seperti vaksinasi,
pemberian obat cacing, obat kutu, coccidiosis secara berkala dan
teratur tentu sangat penting.
Salam, semoga burung kita tetap sehat.
Oleh: Hermono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar